Menutup musim hujan 2022, Walungan bersama masyarakat Pasir Angling menggelar acara penanaman pohon bertajuk Sedekah Bumi. Kegiatan yang digelar pada Rabu, 18 Mei 2022 ini menanam sekitar 50 tanaman Kopi Arabika di area Sirah Cibodas, Desa Suntenjaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Wawan Djuwarsa, pembina Walungan, menyampaikan bahwa aktivitas menanam pohon merupakan bentuk syukur manusia terhadap kesuburan tanah di bumi. Syariatnya, tanah berada di dalam kekuasaan manusia. Oleh karena itu, manusia harus mampu mensyukurinya dengan menanam tumbuhan yang baik bagi manusia dan lingkungan.
Riki Frediansyah, Ketua Walungan, menyebutkan bahwa lokasi penanaman berada di ketinggian sekitar 1.550 meter di atas permukaan laut. Oleh karena itu, beliau dan tim penanaman Pasir Angling memilih varietas Kopi Arabika yang tumbuh dengan baik di dataran tinggi. Ke depan, tanaman bernilai ekonomis seperti ini akan bersanding dengan tanaman lokal Pasir Angling lainnya, seperti: Puspa, Buah Salju, dan Beringin. Agar dampak ekologis area penanamannya tetap tinggi, Riki dan tim penanaman hanya menanam varietas bernilai ekonomis dengan jumlah sedikit dibandingkan tanaman lokal.
Pemilihan lokasi Sirah Cibodas sendiri mempertimbangkan tingkat strategisnya area tersebut sebagai area tangkapan air hujan (catchment area). Menurut Riki, Sirah bermakna “Kepala” dalam bahasa Sunda. Dengan demikian, Sirah Cibodas bermakna area hulu aliran sungai di Cibodas. Jarak area penanaman ini hanya sekitar seratus meter dari lokasi Air Terjun Cibodas. Selanjutnya, air sungai ini akan mengalir ke wilayah Desa Suntenjaya dan Cibodas serta menjadi penyangga kehidupan utama masyarakat di kedua desa tersebut.
Lebih lanjut, menurut Riki, Sirah Cibodas merupakan laboratorium mini bagi masyarakat Lembang. Walungan bersama Karang Taruna Pasir Angling berusaha membangun area tangkapan air yang diselingi pohon-pohon bernilai ekonomis, seperti tanaman Alpukat dan Kopi. Adapun, syarat pohon-pohon tersebut harus sesuai dengan karakter iklim dan tanah di Pasir Angling serta berdampak positif secara ekologis dan lingkungan. Harapannya, laboratorium mini ini bisa jadi model area tangkapan air bernilai ekonomis di Indonesia. “Semoga, hutannya baik, lingkungannya baik, dan kesejahteraan masyarakatnya juga membaik,” ringkas lulusan Institut Pertanian Bogor ini.***
Author Profile
- Pengkaji Media for Community Development. Pernah belajar di Jurnalistik STIKOM Bandung. Berpengalaman sebagai praktisi di bidang pengembangan dan manajemen media online.
Latest entries
- Catatan25 November 2024Wisata Edukasi Khas Pasir Angling: Menyemai Prinsip Ekologi, Menuai Kemakmuran Ekonomi
- Catatan1 October 2024Menengok Tani Pekarangan dalam Kacamata Lokal, Nasional, dan Internasional
- Kabar1 July 2024Walungan Mulai Kembangkan Perangkat Instrumentasi Pertanian Presisi
- Kabar22 June 2024Berbagi Cinta dan Kasih dalam Prosesi Ibadah Kurban 1445H di Pasir Angling