Mengenal Lima Jenis Stroberi khas Wilayah Bandung

Sebelum menanam Stroberi, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu karakteristik jenis-jenis buah subtropis yang satu ini. Pasalnya, masing-masing jenis memiliki metode pemeliharaan, kondisi lingkungan, dan hasil yang berbeda-beda. Ketepatan memilih varian Stroberi sesuai dengan kemampuan dan kondisi lingkungan kita akan memberikan hasil yang optimal dan sesuai harapan.

Stroberi sendiri termasuk ke keluarga Rosaceae dengan genus Fragaria. Nama Stroberi merupakan ejaan lokal yang diserap dari nama buah tersebut dalam Bahasa Inggris, yaitu Strawberry. Saat ini, buah yang kita konsumsi merupakan hasil hibrida dari persilangan antara antara Fragaria virginia L.var Duchesnes yang berasal dari Amerika Utara dan Fragaria chiloensis L.var Duchesnes yang berasal dari Chili. Hasil persilangan tahun 1750 tersebut kemudian menghasilkan persilangan-persilangan lebih lanjut yang menghasilkan Stroberi berukuran besar, harum, serta manis.

Dalam waktu tiga tahun terakhir ini, Divisi Pertanian Walungan sedang fokus membudidayakan satu varian Stroberi sambil terus menguji coba empat varian lainnya. Dari catatan riset Syarifuddin, Ketua Divisi Pertanian, berikut ini karakteristik kelima varian Stoberi yang sedang dikembangkan oleh Walungan di Pasir Angling, Suntenjaya, Lembang.

  1. Mencir
    Stroberi ini merupakan hasil persilangan antara Stroberi Festival dan Sweet Charlie. Karakter buahnya manis dengan kadar asam yang menengah, sehingga cocok untuk dikonsumsi langsung. Daya simpannya juga cukup lama, sekitar lima hari. Kondisi ini membuat Stroberi Mencir bisa dikirimkan ke daerah lainnya yang berjarak satu hingga dua hari durasi pengiriman.

    Divisi Pertanian Walungan sendiri membudidayakan Stroberi Mencir di Pasir Angling, Suntenjaya, Lembang. Berdasarkan hasil uji coba di kebun, varian ini termasuk yang paling adaptif serta tahan terhadap jamur dan busuk daun, terutama pada musim hujan. Kelebihan lainnya, varian ini bisa dibudidayakan secara organik di wilayah Lembang dan Bandung Utara. Kelemahannya, bentuknya kurang sempurna, sehingga kurang menarik secara penampilan.
  1. Taiwan
    Stroberi Taiwan memiliki ukuran daun yang lebih lebar dibandingkan jenis Mencir. Hanya saja, Stroberi ini memiliki potensi ukuran buah yang besar. Hanya saja, kelemahannya, varian ini tidak tahan terhadap jamur, khususnya di area tanam sekitar Lembang dan Bandung Utara. Akibatnya, varian ini memiliki resiko yang cukup tinggi bila ditanam secara organik. Kelemahan lainnya, usia tanaman sampai fase berbuah relatif lebih panjang.
  2. Lokal Lembang
    Wilayah lembang juga memiliki buah Stroberi yang khas sendiri. Hanya saja, ukuran buahnya relatif lebih kecil dibandingkan varian lainnya, sehingga kurang menarik untuk dibudidayakan.
  3. Kalibrite
    Varian ini banyak dikembangkan di wilayah Bandung Selatan, khususnya di Rancabali, Ciwidey. Stroberi Kalibrite memiliki karakteristik buah yang keras, berwarna merah gelap, dan rasanya lebih asam. Karakter ini membuatnya lebih cocok untuk diolah terlebih dahulu menjadi jus atau kuliner lainnya. Meskipun demikian, daya simpan Stroberi ini termasuk yang lama, yakni sekitar satu pekan.
  4. California
    Nama ini disematkan kepada berbagai varian Stroberi yang dikembangkan pertama kali oleh Universitas California, Amerika Serikat. Sejak tahun 1972, perguruan tinggi tersebut berhasil mengembangkan 16 varian yang memiliki karakteristik ukuran buah yang besar, hasil panen yang tinggi, tahan terhadap serangan virus, serta tumbuh di kondisi cuaca yang relatif lebih hangat. Salah satu yang banyak dibudidayakan di dunia adalah jenis Chandler. Hanya saja, varian ini masih dalam tahap uji coba di Pasir Angling.***

Post a comment