Komunitas Kopi Bandung Berwisata ke Kebun Kopi Pasir Angling

Kopi, komoditas ini menjadi daya tarik banyak orang untuk berkunjung ke Pasir Angling dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini. Salah satunya komunitas Kopi di Bandung yang bertandang untuk berkenalan lebih jauh dengan para petani kopi di Pasir Angling.

Sebanyak 30 orang anggota komunitas Kopi Bandung menggelar obrolan di bawah tajuk hutan pinus di kawasan Bumi Perkemahan Taman Bincarung, Pasir Angling, Suntenjaya, Lembang, Bandung Barat, pada hari Minggu, 12 September 2021. Sejak jam 9 pagi, mereka tenggelam dalam obrolan yang hangat sembari menyeduh kopi panas dengan metode Manual Brewing. Anggota komunitas ini umumnya berprofesi sebagai roaster, barista, dan juga pemilik kafe kopi. Tak lupa, para pemuda dan petani kopi Pasir Angling ikut duduk sembari berbagi pengalaman tentang bertani kopi.

Suharno Misca, Kepala Divisi Sosial Walungan, menyampaikan bahwa masyarakat Pasir Angling cukup senang atas kedatangan anggota komunitas Kopi Bandung ke Pasir Angling. Selama lebih dari empat jam lamanya, mereka asik berbincang-bincang tentang kopi yang dilanjutkan dengan kunjungan kebun kopi di area hutan pinus di sekitar kaki Gunung Bukit Tunggul. Semua peserta berjalan kaki menembus area hutan pinus dengan kontur yang menanjak dan kondisi jalanan yang penuh tanah. Meskipun demikian, menurut Suharno, anggota komunitas merasa takjub dengan kebun kopi yang terletak di kaki gunung. “Bahkan, kegiatan ini menambah perspektif kepada mereka (anggota komunitas) bahwa bertani kopi itu bukanlah hal yang mudah,” tutur ayah dua anak ini.

Lebih lanjut, Suharno menyampaikan bahwa para pemuda dan petani kopi Pasir Angling terlihat bersemangat ketika menerangkan proses pengolahan kopi di Pasir Angling. Para pemuda dan petani kopi ini asyik memaparkan pengetahuan dan pengalamannya terkait dengan perkebunan kopi di kampung yang terletak di kaki Gunung Bukit Tunggul tersebut. Mereka juga mendapatkan pengetahuan baru tentang cara menyeduh kopi dari para anggota komunitas, sesuatu yang jarang mereka lakukan selama ini. Pengetahuan menyeduh kopi ini diharapkan bisa menambah pemahaman dan semangat mereka dalam merawat dan memanen buah kopinya.

Pada akhir kegiatan, para peserta kegiatan berkomitmen untuk berkolaborasi. Suharno menuturkan bahwa salah satu usulan kolaborasi terkait dengan pembangunan kedai kecil yang menjajakan seduhan Kopi Pasir Angling di area Bumi Perkemahan Taman Bincarung. Usulan kolaborasi lainnya terkait dengan pemasaran dan penggunaan kopi Pasir Angling di tempat kerja para anggota komunitas di Bandung. “Semoga, kolaborasi seperti ini bisa jadi salah satu jalan untuk membangun kesejahteraan masyarakat Pasir Angling, khususnya para petani kopinya,” ungkap Suharno.***

Post a comment