Ekspedisi Bukit Tunggul – September 2013

Ekspedisi kali ini kita akan Geotrack ke Gunung Bukit Tunggul (lihat panah hijau, red.), gunung tertinggi di kawasan Bandung Utara. Gunung Bukit Tunggul dikelilingi oleh Gn Tangkuban Perahu, Sesar Lembang, Gn Palasari & Gn Manglayang. Sumber Foto: buku “Wisata Bumi Cekungan Bandung”, karangan Budi Brahmantyo & T. Bachtiar

Tempat kumpul pertama sebelum ke lokasi Geotrack Gn Bukit Tunggul, di Gerbang ITB jam 6 pagi.

 

Para peserta Geotrack sarapan nasi uduk.

ada juga para Srikandi pendaki ditemani Bang Ramdhan (mahasiswa Magister Geologi dari ITB)

Briefing awal dulu sebelum berangkat oleh Pak Budi Brahmantyo, Ketua Jurusan Geologi ITB

Tiba di kaki Gn Bukit Tunggul, Kampung Pasirangling..dari sinilah kami memulai pendakian.. Ketinggian Kp. Pasirangling sebesar 1456 m dari atas permukaan laut.

Inilah puncak Gn Bukit Tunggul yg akan menjadi tujuan pendakian Geotrack ini..

kami bertemu dengan bapak tua ini diperbatasan hutan pinus dan hutan belantara, beliau hanya sendirian mengangkut beban berat ini dari atas gunung. “Waktu muda mah, bapak bisa gendong beban 90-100 kg naik turun gunung dgn jalan kaki sendirian,” kata beliau..

Pendakian terjal begitu terasa di hutan belantara menuju puncak Gn Bukit Tunggul, kemiringan tanjakan 60-80 derajat

alur tacking Geotrak ini jika diamati dari Google Maps

Jalur tracking pendakian jika dilihat dari sisi pemetaan terrain ketinggian dari permukaan laut per 100 m See Translation

Dari 750 titik tracking gps selama pendakian diperoleh informasi sebagai berikut: Pendakian berlangsung selam 4 jam 47 menit (dari jam 8.33 pagi s/d 13.21 siang) Jarak tempuh perjalanan sejauh 3,56 km Rentang jarak ketinggian pendakian dari kaki gunung sampai puncak gunung sekitar 774m, dengan ketinggian dari dasar laut di kaki gunung sebesar 1456m & puncak gunung sebesar 2230m

Inilah wajah seri2 para pendaki yg sudah mencapai puncak gunung, Tim Geologi ITB dipimpin oleh Pak Budi Brahmantyo (Dosen Geologi ITB)

Inilah wajah seri2 para pendaki yg sudah mencapai puncak gunung, Tim Geologi ITB dipimpin oleh Pak Budi Brahmantyo (Dosen Geologi ITB)

Teh Yeni, juru penyedia komsumsi ya

Mas Naim yg selalu sigap..

Bu Dosen Geologi dari Unpad, CikGu Tari dr Bintaro dan mahasiswa Geologi asistennya Pak Budi

Bang Ramdan yg meskipun sakit masih tetap bertenaga & semangat

Bu Praktisi Geolog yg selalu siap membantu

Kang Deni yg selalu siaga

Pak Wawan yg humornya menceriakan para pendaki selama perjalanan

Pak Dody yg endurancenya terjaga selama pendakian,

Pak Toris yg selalu siaga mengkoordinasi sebelum acara

Kang Adang yg baik hati selaku sweeper yg selalu menemani peserta geotrack di barisan terakhir.

Mas Bembi yg selalu monitoring dari barisan terdepan

Pak Sekum yg terlihat begitu bahagia dan semangat hari ini

Di puncak gunung, Pak Budi (Dosen Geologi ITB) menjelaskan ilmu geo-arkeologi beliau ke peserta geotrack..

..pas di titik tertinggi puncak Gn Bukit Tunggul, ternyata ada situs arkeologis yg bernama “Babalongan”

..ini closeup salah satu situs arkeologi “babalongan” yg berbentuk kolam air. Situs arkeologis ini sudah berumur sekitar 3000 tahunan.

yg kita lihat tadi adalah kolam yg posisinya paling tinggi. Sumber Foto: buku “Wisata Bumi Cekungan Bandung”, karangan Budi Brahmantyo & T. Bachtiar

“Team Ekspedisi Gunung Bukit Tunggul” Minggu, 1 September 2013